Cerpen ini ditulis oleh Mella Mirza dalam rangka TV RUSAK EVENT "Sejuta Pohon Untuk Dunia". Anda juga bisa mengirimkan cerita baik itu artikel, cerpen, atau puisi ke tvrusaknews@tvrusak.com. Keterangan lebih lanjut, klik link INI.
Pohon ABADI
Menjadi pengusaha mebel sukses
merupakan impian Pak Agung ketika ia berusia 17 tahun. Berkat kegigihan dan
bakat yang diturunkan oleh ayahnya, ia berhasil mencapai impiannya menjadi
pengusaha mebel sukses didesanya. Dulu, Ayah Agung memang memilki usaha mebel
kecil- kecilan namun usaha yang dijalanakannya tidak berkembang, hanya cukup
untuk biaya sekolah dan kebutuhan sehari- hari. Diusia 30 tahun, Agung menikahi
seorang guru ngaji bernama Eliana. Setahun menikah mereka dianugrahi seorang
putri. Mereka memberi nama Adelia. Adelia merupakan gabungan dari nama Agung
dan Eliana.
Keluarga Pak Agung hidup bahagia
dengan usaha mebelnya yang semakin berkembang. Adelia tumbuh menjadi sosok
seorang gadis cantik. Desa yang dihuni rasa kekeluargaan tinggi itu, kini
bertambah dengan hadirnya keluarga dari desa sebelah. Keluarga ini pindah dari
desa mereka karena tidak betah. Mereka tidak tahan sering dihina, karena mereka
miskin. Mereka ialah keluarga Pak Joko. Keluarga Pak Joko hanyalah seorang buruh
bangunan tua yang memiliki tanah hanya 1 hektar,
itupun warisan dari
orang tua pak Joko. Keluarga ini memiliki seorang putra
bernama Absarf. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah Absarf yang
masih duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar, kini Pak Joko bekerja di perusahaan
mebel milik Pak Agung. Absarf pun pindah sekolah karena sekolah yang dulu jauh
dari tempat tinggalnya sekarang. Tanpa disengaja ternyata Absarf 1 kelas dengan
Adelia.
Setiap hari Absarf dan Adelia
selalu main bersama. Mereka sudah seperti saudara dekat. Suatu ketika mereka
bermain- main hingga menemukan lahan kosong yang cukup luas dipenuhi oleh
pohon- pohon besar serta tumbuhan liar lainnya. Setiap pulang sekolah Absarf
dan Adelia selalu bermain ke lahan itu. Terlintas dipikiran Adelia ingin
membangun sebuah taman dengan banyak bunga- bunga di lahan itu. Abarf pun
sangat setuju dengan ide Adelia. Setiap pulang sekolah dan hari libur mereka
membersihkan lahan kosong itu. Semua rumput- rumput liar mereka berantas.
Setelah lahan itu bersih mereka mulai menanam bibit - bibit pohon serta bunga -
bunga. Adelia sangat senang karena taman impiannya sudah jadi walaupun belum
sempurna.
Hari demi hari mereka selalu
merawat tanaman yang mereka tanam. Tepat dihari ulang tahun Adelia yang ke 11
tahun. Absarf memberikan hadiah berupa bibit pohon apel. Adelia sangat senang
sekali karena apel merupakan salah satu buah kesukaannnya. Mereka bersama- sama
menanam bibit pohon apel di taman yang mereka ciptakan. Adelia berharap pohon
apel ini bisa tumbuh besar dan subur ditaman ini. Sehingga buahnya dapat
dinikmati oleh orang banyak. Adelia memberi nama pohon Apel itu dengan nama
pohon ABADI singkatan dari nama Absarf dan Adelia. Tidak hanya Adelia dan Absarf
yang bermain ditaman itu. Mereka mengajak teman- temannya untuk bermain dan
belajar di taman itu.
Satu tahun berlalu Absarf dan
Adelia lulus dari Sekolah Dasar. Mereka berdua berniat untuk melanjutkan
sekolah ditempat yang sama. Namun orang tua Adelia berniat untuk pindah kekota,
untuk mengembangkan usahanya agar bisa masuk pasar Internasional. Mendengar hal
itu Absarf sangat terpukul karena harus berpisah dengan sahabat sekaligus
wanita pertama yang ia cintai. Keputusan orang tua Adelia sudah bulat ingin
tetap pindah kekota. Adelia tidak ingin meninggalkan taman impian yang sudah
dibuat bersama Absarf. Tetapi Adelia pun tak ingin tinggal sendiri di desa itu.
Dengan berat hati ia harus ikut dengan orang tua nya pindah kekota.
Sebelum meninggalkan desa, Adelia
berpesan kepada Absarf agar selalu merawat taman yang sudah mereka buat serta
merawat dengan baik pohon apel kesayangan Adelia. Absarf pun berjanji akan
merawat taman itu.
Setibanya di kota, Adelia masuk
sekolah favorite. Pak Agung mulai merintis usahanya lagi. Tahun demi tahun
berlalu. Absarf dan Adelia benar- benar tidak saling behubungan. Adelia benar-
benra melupakan kehidupan desa serta taman impiannya itu semenjak ia kenal
dengan pria kota bernama Raka yang kini menjadi kekasihnya di usia nya 18
tahun. Adelia sangat mencintai Raka. Namun Raka hanya memanfaatkan Adelia
karena Adelia orang kaya. Usaha yang dirintis oleh ayah Adelia kini memiliki
banyak orderan sampe keluar negeri. Sementara itu, di desa Absarf selalu
berusaha menepati janjinya untuk merawat taman serta pohon ABADI. Absarf amat
sangat merindukan Adelia. Absarf selalu cerita masalahnya dibawah pohon apel .
Terkadang orang melihat Absarf seperti orang gila berbicara dengan pohon.
Semenjak orang tua Adelia pindah,
orang tua Absarf mencoba membuat usaha mebel dengan modal seadanya. Ketika
lulus SMA, Absarf ingin sekali melanjut keperguruan tinggi mengambil jurusan
kehutanan. Namun keadaan tidak mendukung. Orang tua Absarf tidak punya uang.
Mereka hanya memiliki tanah warisan di desa dulu tempat mereka tinggal. Namun tanah
itu tidak terurus lagi. Beberapa orang ingin membeli tanah tersebut, namun
selalu ditolak. Sesusah apapun kehidupan Pak Joko ia tidak ingin menjual tanah warisnnya
itu. Absarf meminta izin untuk menanam pohon, karena kecintaan Absarf dengan tanaman,
Absarf ingin sekali menanam banyak pohon di tanah warisan kakek nya itu.
Permintaan Absarf dikabulkan. Ia membagi waktu antara merawat taman dan menanam
pohon didesa yang dulu.
Liburan kuliah pun tiba. Pak
Agung mengajak berlibur ke desa tempat tinggalnya dulu. Pak Agung tinggal
bersama keluarga Pak Joko. Absarf sangat senang karena untuk sementara waktu
akan bersama Adelia. Tapi, semua telah berubah, perlakuan Adelia sangat buruk.
Ia selalu menghina Absarf. Absarf kecewa dengan sifat Adelia yang sekarang.
Bahkan ia tak pernah menanyakan masalah taman. Liburan pun telah usai. Keluarga
Pak Agung kembali kekota. Perasaan Absarf campur aduk, disatu sisi dia sangat
mencintai Adelia, di sisi lain ia hanya seorang manusia yang pasti merasakan
sakit jika dihina. Walaupun sudah di hina, Absarf tidak pernah menyimpan rasa
dengan wanita lain. Dia tetap mencintai Adelia.
Tujuh tahun berlalu pohon yang ditanam
Absarf tumbuh subur. Selain dapat membantu sebagai resapan air didesanya, kini
absarf dan keluarganya dapat menggunakan pohon- pohon tersebut untuk usaha
mebel kecil mereka. Sedikit demi sedikit keluarga Absarf mengembangkan usaha
mereka. Tidak hanya itu taman yang dibangun bersama Adelia pun kini sudah
sangat cantik. Banyak warga sekitar bermain ke taman itu.
Sementara di kota kehidupan
Adelia dan keluarga semakin terpuruk. Ketika seseorang mengajak ayah Adelia
untuk berinvestasi dengan menjanjikan keuntungna 10 kali lipat. Tanpa berpikir
panjang Pak Agung ikut berinvestasi. Dan ternyata Keluarga Pak Agung tertipu.
Kini Pak Agung dan keluarganya sudah tidak punya apa- apa. Raka pun meninggalkan Adelia.
Semenjak ditinggal oleh Raka,
Adelia sering jatuh sakit. Adelia amat sangat mencintai Raka. Melihat kondisi
Adelia yang semakin terpuruk, Pak Agung membawa Adelia kerumah sakit ternama. Ketika
dilakukan pemerikasaan ternyata Adelia mengidap penyakit kanker otak stadium
akhir. Betapa terpukulnya Pak Agung dan Ibu Eliana mendengar putri
kesayangannya mengidap penyakit kanker. Adelia sangat terpukul karena disaat
keluarganya jatuh miskin ia mengidap penyakit kanker serta kekasih yang amat
sangat ia cintai pergi meninggalkannya. Adelia tidak sanggup menghadapi cobaan
hidup ini. Ia mencoba bunuh diri agar orang tuanya tidak ikut menderita. Namun
usahanya selalu berhasil digagalkan orang tua Adelia.
Akhirnya keluarga Pak Agung
pindah ke desanya yang dulu. Setibanya di desa, Absarf menyambut keluarga
Adelia dengan senang hati walaupun Adelia sudah menghina Absarf. Cinta Absarf
yang begitu besar mampu mangalahkan kebenciannya. Pak Agung kini bekerja dengan
Pak Joko. Pak Agung berusaha menyembunyikan penyakit Adelia. Dengan sekuat
tenaga ia berusaha mencari uang untuk kesembuhan Adelia. Kondisi Adelia semakin memburuk, namun Pak Agung sudah tidak punya biaya untuk
mengobati Adelia. Akhirnya Pak Agung menceritakan penyakit yang diderita Adelia
kepada keluarga Pak Joko. Absarf terkejut seakan mendengar suara petir yang
kuat. Dengan cinta yang begitu besar Absarf merawat Adelia. Adelia hanya
menagis dulu pernah menghina Absarf.
Suatu ketika Adelia ingin melihat
taman di lahan kosong dulu. Absarf pun membawa Adelia ketaman itu dengan
menggunakan kursi roda. Adelia ingin melihat pohon Apel yang dulu ia tanam.
Pohon Apel itu kini tumbuh besar dan lebat dengan buah apel. Adelia sangat
berterima kasih dengan Absarf karena sudah menepati janji. Ketika ditaman itu
absarf melamar Adelia untuk menjadi istrinya. Dengan pucat pasih Adelia
menerima pinangan Absarf. Walaupun hati kecil Adelia mengatakan tidak dapat
mendampingi dengan waktu yang lama.
Beberapa minggu kemudian Absarf
dan Adelia resmi manjadi sepasang suami istri. Adelia meminta di bawa ketaman.
Absarf pun menuruti permintaan wanita yang sangat ia cintai. Dengan menggunakan
kursi roda berpakian gaun pengantin putih mereka berjalan menuju taman. Tepat dibawah
pohon Apel, Adelia meminta satu permintaan . Jika ia meninggal nanti kuburkan
ia di bawah pohon Apel ini. Sambil berlinangnya air mata Absarf menyanggupinya.
30 menit kemudian Adelia menghembuskan nafas terakhir. Adelia mengatakan bahwa
ia wanita paling beruntung pernah hadir di hati Absarf. Absarf tidak sanggup
harus kehilangan adelia. Setelah 10 tahun Adelia pergi Absarf tidak menikah. Ia
tidak bisa menggantikan wanita lain dihatinya. Beberapa bulan kemudian Absarf jatuh
sakit, Absarf meminta kepada orang tuan nya, jika suatu saat ia di panggil Tuhan, tolong
kuburkan disamping kuburan Adelia.
BIODATA SINGKAT PENULIS
Nama : Mella Mirza
Hoby : online sosila media, main
game, jalan- jalan , nonton film, masak,
Email : mella_mirza@yahoo.com
Harapan ,,, untuk penguasa jangan
asal bisnis yang dapat merugikan rakyat,,, kalau maw bangun sesuatu jangan asal
tebang pohon... lebih banyak orang yang suka dengan tanaman aja,,,